Tanpa Aran
by: Bee Basuki Beringsut lembut kutinggalkan tepi ranjang Tobias terbaring, setelah mengusap titik – titik keringat di keningnya yang masih terasa panas. Pendarahan di ginjalnya berangsur berkurang. Aku masih larut dalam sisa kemarahan kepada teman – temannya yang terlampau menyepelekan keadaannya 3 hari lalu saat air seninya bercampur darah. Sudah semenjak kedatangannya di Jogja beberapa hari lalu, sinusnya memburuk. Dia mengeluh sakit di kepalanya yang tidak juga mereda. Karenanya pula aku memintanya untuk tidak perlu membantuku atau lebih tepatnya tidak merecoki pekerjaanku menyiapkan peti kemas yang harus aku muat segera. Agar dia benar-benar bisa beristirahat. Ketidak-enakan hati kepada ketiga temannya yang ikut serta untuk berlibur di sini, memaksakan mengantar ketiganya berpesta hingga pagi di sebuah nite club pada malam dia mengalami pendarahan pada ginjalnya. Efek dari pemakaian narkotika yang menggila bertahun – tahun sebelum aku mengenalnya. Mungkin karena ketidak-enakan...