Jika Bukan Buku, Maka Bukan Perpustakaan?

by: Kurekur
  
Meski jaman sudah semakin canggih seperti sekarang ini, mindset orang tentang perpustakaan masih sebatas tempat jajaran rak buku. Disebutkan dalam UU No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan didefinisikan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Kemudian untuk koleksinya sendiri adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. 

Merujuk pada undang-undang tersebut, jadi kita harus mulai menghilangkan mindset perpustakaan yang hanya berisi buku, karena bahan pustaka yang disimpan di perpustakaan memiliki bentuk yang beragam. Seperti di Perpustakaan Goethe-Institute Jakarta yang menyediakan media dalam Bahasa Jerman dengan berbagai format.

Goethe-Institute merupakan pusat kebudayaan Jerman yang memiliki dua lokasi, yaitu di Jakarta dan Bandung. Untuk di Jakarta sendiri Goethe-Institute bertempat di Jl. Sam Ratulangi 9-15 Jakarta 10350, Indonesia. Goethe-Institut menyelenggarakan kursus bahasa, mengembangkan materi ajar, membina mereka yang sedang belajar, dan turut berpartisipasi dalam penelitian ilmiah dan inisiatif politik kebahasaan. Goethe-Institut mendukung kerja sama kebudayaan antara lain dengan mengadakan acara budaya atau berpartisipasi dalam festival di bidang film, tari, musik, teater, pameran, sastra, dan penerjemahan.


Foto: Goethe-Institut Jakarta/Google
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Perpustakaan Goethe-Institute Jakarta menyediakan layanan berbagai bahan pustaka, mulai dari buku, majalah, koran, kaset video, audio, sd-music, dan cd-rom. Koleksi film fiksi dan dokumentasi Jerman dalam bentuk Video DVD, sebagian dengan subtitle Bahasa Inggris. Untuk yang ingin menggunakan koleksi non-catak secara langsung, perpustakaan menyediakan fasilitas berupa ruangan khusus untuk memutar bahan pustaka tersebut.

Perpustakaan Goethe-Institute Jakarta terbuka untuk umum, namun peminjaman bahan pustaka hanya diperuntukan bagi pustakawan yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Goethe-Institute Jakarta dan memiliki kartu keanggotaan. Namun jangan bersedih, karena dibuka untuk umum, bagi pustakawan yang tidak menjadi anggota dapat menikmati fasilitas dan menggunakan bahan pustaka di dalam area perpustakaan. 

Perpustakaan Goethe-Institute Jakarta buka mulai pukul 12.30 – 19.00 WIB untuk hari Senin-Kamis dan Sabtu, pukul 11.30 - 19.00 WIB untuk hari Jumat dan untuk hari Minggu perpustakaan buka pukul 11.00 – 15.00 WIB.

Selain itu, Goethe-Institute Jakarta juga memiliki Onleihe. Onleihe adalah layanan digital perpustakaan Goethe-Institut Jakarta untuk Indonesia. Layanan ini memungkinkan kita untuk meminjam media digital seperti eBook, eAudio, eFilm, atau eKoran untuk jangka waktu tertentu dengan mengunduhnya melalui Onleihe. Pengembalian tidak diperlukan. Dengan berakhirnya jangka waktu peminjaman, file bersangkutan tidak lagi dapat dibuka. Berkat layanan Onleihe, kita dapat meminjam media 24 jam sehari, 7 hari seminggu dengan cara mengklik saja. Dan semua peminat yang berdomisili di Indonesia dapat memanfaatkan layanan Onleihe ini.



Dan yang terakhir, desain ruang Perpustakaan Goethe-Institute Jakarta juga cukup menarik, menerapkan konsep minimalis namun tetap estetik. Dengan rak sederhana dan ruangan tanpa sekat, serta perabot yang berwarna membuat pengunjung merasa nyaman. Untuk gambaran perasaannya, kalian bisa langsung berkunjung kesana.


Foto: Goethe-Institut Jakarta/Dominic Julian

Jadi setelah mengunjungi perpustakaan yang memiliki berbagai jenis bahan pustaka, semoga kita bisa mengikis sedikit demi sedikit mindset perpustakaan yang seolah-olah hanya menyediakan buku sebagai bahan koleksinya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fasilitas dan Layanan Perpustakaan Utama UINJKT

Mengenal LPM UIN Jakarta

Perpustakaan Pribadi, Cermin Intelektualitas Seseorang